Pembukaan Kegiatan Aquaculture Improver Program Kerjasama ASC, YSAI, ASTIN Dan Pabrik Pengolahan Udang

Situbondo merupakan salah satu kabupaten di jawa timur yang memiliki luas wilayah 1.638,50 km² atau 163.850 Ha serta mempunyai bentuk memanjang dari barat ke timur kurang lebih 150 km di pantai utara wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur. Wilayah Kabupaten Situbondo terbagi menjadi 17 kecamatan, dimana 12 kecamatan diantaranya merupakan daerah pesisir yaitu kecamatan Banyuglugur, Besuki, Suboh, Mlandingan, Bungatan, Kendit, Panarukan, Mangaran, Kapongan, Arjasa, Jangkar, BanyuPutih. Dari data dinas Perikanan Kabupaten Situbondo total luas tambak adalah Sekitar 675.7 Ha dengan jumlah petakan sekitar 2.213 petak. Komoditi unggulannya yaitu Udang Vanamei.

Pada tahun 2021 YSAI mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasai dengan para petambak Kabupaten Situbondo yang tergabung dalam Asosiasi Tambak Intensif Situbondo (ASTIN) dan Dinas Perikanan Situbondo mengenai Aquaculture Improver Program yang didukung oleh Aquaculture Stewardship Council (ASC), PT. Bumi Menara Internusa dan PT. Panca Mitra Multiperdana (PMMP). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing komoditi udang di pasar internasional dan juga untuk menciptakan kawasan pengelolaan budidaya udang secara berkelanjutan dan Kick off meeting ini bertujuan adalah terwujudnya pengembangan kawasan budidaya udang melalui penguatan sertifikasi dan atau praktik manajemen budidaya yang lebih baik di kawasan pesisir Situbondo. Untuk itu, keluaran yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah tercapainya komitmen dan rencana tindak lanjut kegiatan bersama stakeholder sehingga dapat mengembangkan kegiatan budidaya udang di Situbondo.

Pada hari Selasa tanggal 19 oktober 2021 diselenggarakan Kick Off Meeting Aquaculture Improver Program dengan Petambak dari Asosiasi Tambak Insentif Situbondo, di Baramundi Resto, Situbondo dengan agenda

  1. Pembukaan dan sambutan Dari Ketua Astin
  2. Sambutan Kepala Dinas Perikanan Situbondo “Kebijakan Pengembangan Budidaya Udang Pemerintah Kabupaten Situbondo”
  3. Pemaparan materi dari Processing Plan “Trend Pasar Ekspor Terhadap Urgensi Kegiatan Perbaikan Budidaya dan Sertifikasi”
  4. Pemaparan Aquaculture Improver Program oleh YSAI
  5. Diskusi
  6. Komitmen dan tindak lanjut
  7. Penutup

Kegiatan ini dihadiri oleh 83 peserta dari berbagai stakeholder dalam industri udang. Agenda yang pertama dalam acara ini adalah sambutan dari ketua ASTIN Bapak Setyo Wahyudi yang menyampaikan dan mengajak para petambak untuk melakukan pengelolaan budidaya udang vannamei yang berkelanjutan dengan memperhatikan dampak terhadap lingkungan. ASTIN berharap dengan kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kesadaran para petambak dan juga dapat meningkatkan skill para petambak baik secara teknis maupun praktis.

Kebijakan Pengembangan Budidaya udang di Situbondo yang disampaikan oleh Sekretaris Dinas Perikanan Situbondo yaitu Bapak Abdul Rahman, M.Si, Pemerintah Kabupaten Situbondo sangat mendukung kegiatan budidaya udang yang berkelanjutan, oleh karena itu guna mendukung kebijakan Nasional dalam 5 (lima) tahun kedepan maka arah kebijakan Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo harus mengacu pada 4 arah kebijakan yang telah di tetapkan KKP RI adalah Pro poor (Kebijakan kepada upaya pengentasan kemiskinan), Pro job (Keberpihakan kepada peningkatan tenaga kerja), Pro growth (Keberpihakan kepada pertumbuhan), Pro sustainability (Keberpihakan kepada lingkungan hidup). Maka dengan adanya kegiatan AIP ini pemerintah kabupaten situbondo mendukung dan  berharap akan terciptanya kegiatan budidaya yang berkelanjutan

Trend Pasar Ekspor Terhadap Urgensi Kegiatan Perbaikan Budidaya dan Sertifikasi yang disampaikan pihak PT. BMI dan PT. PMMP saat ini sangat penting bagi seluruh stakholder industri udang untuk meningkatkan daya saing udang indonesia agar produksi kita tidak kalah dari negara-negara pengekspor udang lainya. Permintaan Pasar internasional saat ini menginginkan udang dari proses budidaya yang berkelanjutan dan mengikuti standar sertifikasi yang mereka keluarkan. Maka dari itu penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memperhatikan hal tersebut.

YSAI memberikan pemaparan tentang Aquaculture Improver Program yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing udang di pasar internasional salah satu caranya yaitu dengan memperoleh sertifikat ASC. Selain itu YSAI juga mejelaskan mengenai beberapa program yang akan dilakukan dalam AIP diantaranya adalah Monitoring Kualitas Air di Perairan Pesisir Situbondo, Seminar dan pelatihan mengenai proses budidaya udang baik secara praktis maupun teknis.

Adapun hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah terdapat 26 petambak yang mendukung dan berkomitmen untuk mengikuti AIP, yaitu Tambak Primadona Hijau, Agel Kencana, Bumi Asri Lestari, Gama Windu Mulya, Robil, Gosyen, Raja Benur, Gading Gajah, NAF,Segaran Sejahtera, SIP, Peleyan Royal Vannamei, Reksa Bumi, Prima Mina Sakti, Empang Kuningan, Agape Hatchery, Summa Benur, Bahari Kencana,Tanjung Mangaran, Sumber Rejeki Raya, Milenial Shrimp Farm BPBAP,Banyu Biru, SABU, Maxmar Grup, Sidodadi Jaya. Dengan adanya komitmen bersama harapannya kegiatan Aquaculture Improver Program yang dilakukan oleh YSAI, ASTIN, Pemerintah Kabupaten Situbondo, PT. BMI dan PT. PMMP dapat dilakukan dalam 1 – 3 tahun kedepan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *