YSAI AIP Seminar Series. “Sustainability issues dan Peranan AI (Artificial Intelligence) Sebagai Produk Teknologi Informasi Dalam Mendukung Usaha Budidaya Udang”

AIP seminar Series merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan YSAI bersama dengan Fortel SCI Banyuwangi dalam Program Aquaculture Improver Program. Pada sesi seminar kali ini  tema yang disajikan adalah Sustainability issues dan Peranan AI (Artificial Intelligence) Sebagai Produk Teknologi Informasi Dalam Mendukung Usaha Budidaya Udang. Seminar ini dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2022 bertempat di Hall Blambangan Hotel Aston Banyuwangi, Jawa Timur yang dihadiri sekitar 110 orang stakeholder yang terdiri dari pemilik tambak, teknisi tambak, pemerintahan, dan swasta. Narasumber yang dihadirkan pada kegiatan ini adalah Ir. Pamudi, M.Sc (Co-Founder YSAI), Ivan (Dinas Lingkungan Hidup), & Ranggi Muharom (AquaEasy).

Industry budidaya udang dalam beberapa waktu kebelakang khususnya di Banyuwangi telah dilanda banyak sekali masalah penyakit pada udang yang menurunkan tingkat produktivitas, terutama Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND). Masih belum ada obat atau teknik yang nyata yang bisa mencegah terulangnya penyakit  tersebut. Tentu itu akan mengganggu target produksi yang telah direncakanan oleh negara. Pada kegiatan seminar ini, Ir. Pamudi, M.Sc menyampaikan pentingnya budidaya udang berdasarkan azas keberlanjutan, terutama aspek lingkungan. Akan sangat rugi apabila bisnis yang sangat profitable ini sampai tidak berlanjut dikarenakan factor yang berkaitan dengan lingkungan. Dimungkinkan, kesulitan usaha budiaya udang pada saat ini tidak terlepas dari prilaku buruk yang terjadi di masa yang lalu. Sehingga kemunculan penyakit baru selalu menghantui dunia budidaya udang.

Pada kesempatan kali ini, Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi juga dihadirkan melalui Bapak Ivan sebagai narasumber juga menyampaikan pentingnya memperhatikan kualitas air limbah hasil budidaya udang sebelum di buang ke lingkungan sekitar. Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi juga menyampaikan sosialisasi terkait peraturan yang ada dan memfasilitasi bagi pembudidaya tambak udang untuk selalu cek kualitas air sebelum dibuang ke lingkungan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Diharapkan usaha ini dapat membantu dapat mengurangi dampak buruk dari limbah budidaya secara jangka panjang, cemaran dapat diminimkan, dan prospek udaha budidaya tambak udang akan selalu ada.

Pada kegiatan seminar ini juga turut menghadirkan salah satu Start Up yang bergerak dibidang usaha budidaya udang yaitu AquaEasy. Ranggi Muharom selaku narasumber menjelaskan AquaEasy membawa teknologi AI (Artificial Intelligence) untuk dikenalkan pada usaha budidaya ini. Menurutnya, revolusi pada usaha ini harus dilakukan guna mendukung gerakan Industry 4.0 yang memang sudah berbasis teknologi informasi khususnya AI. AI diciptakan guna mendukung dan mempermudah pemebudidaya dalam melakukan kerjanya. Selain itu, pengembangan teknologi ini yang berkaitan dengan usaha budidaya udang terus disempurnakan. Terlebih lagi jika isu keberlanjutan terus dikumandangkan, tidak menutup kemungkinan AquaEasy akan menghadirkan teknologi AI yang dapat mendukung isu ini. Sehingga efisiensi dapat tercapai dan juga koleksi data yang dihasilkan akan dapat mengenali perilaku udang serta dapat memetakan hasil akhir dari budidaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *