Petambak udang skala kecil merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari rantai pasok udang di Indonesia maupun dunia. Porsi mereka dalam kontribusinya memberikan suplai udang tidak bisa dipandang sebelah mata. Ketahanan mereka dalam menghadapi berbagai permasalahan, keterbatasan sarana prasarana, kendala penyakit maupun faktor alam lainnya tidak membuat mereka hilang dari rantai bisnis ini. Faktor harga udang yang masih tinggi di […]
BANYUWANGI – Dinamika kondisi kualitas perairan lingkungan memiliki peran besar dalam menentukan keberhasilan budidaya. Oleh karena itu, pada tahap persiapan idealnya petambak perlu mempertimbangkan kondisi perairan lingkungan sekitar sebagai penentu jadwal penebaran, target produktivitas, serta proses treatment persiapan media budidaya. Akan tetapi, minimnya ketersediaan baseline data perairan lingkungan menjadi tantangan bagi petambak untuk dapat menerapkan strategi pengelolaan yang tepat sehingga […]
BOGOR – Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan sistem budidaya, tantangan yang dirasakan dalam produksi komoditas udang pun dirasa semakin meningkat. Mulai dari isu ketersediaan induk bebas penyakit, kualitas sarana produksi tambak (saprotam) yang terjangkau dan berkualitas baik, merebaknya penyakit yang ditengarai sebagai Early Mortality Syndrome (EMS), hingga isu di luar teknis budidaya seperti akses pendanaan serta konservasi lingkungan area […]
JAKARTA – Tertera dalam agenda pembangunan nasional jangka menengah pemerintah mencanangkan target peningkatan ekspor udang sebesar 250% pada tahun 2024. Sebagai komitmen para pelaku usaha dalam mendukung target tersebut, pemangku kepentingan industri udang dari hulu ke hilir membentuk Forum Udang Indonesia (FUI). Forum tersebut ditargetkan menjadi think tank yang berperan strategis dalam menganalisa hambatan dan tantangan utama, serta merumuskan rekomendasi […]
Banyuwangi – Pada Hari Selasa, tepatnya tanggal 1 Desember 2020, Yayasan Sustainaqua Indonesia (YSAI) mengadakan pertemuan dengan SCI Banyuwangi dalam rangka sosialisasi peralihan pengelolaan Aquaculture Improvement Program (AIP) kepada YSAI, yang semula berada di bawah payung Sustainable Fisheries Partnership. Peralihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas kerja di lapangan. Sejak 2012, SCI telah menjadi partner strategis dalam pelaksanakan program AIP. Komitmen […]
Yayasan Sustainaqua Indonesia tahun 2017 melakukan pendampingan mahasiswa Internasional yang mengambil data perairan tambak dan lingkungannya serta pengaruhnya terhadap produktivitas budidaya di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya Karawang (BLUPPB).
Yayasan Sustainaqua Indonesia di tahun 2018 dipercaya untuk menjadi konsultan pembangunan tambak udang di Indramayu. Lahan yang dikembangkan seluas 1,5 Ha di Desa Singaraja. Jumlah petakan tambak yang dibuat 10 petak dengan luas rata-rata perpetak 750 m2. Sumber air tambak adalah air bor.
Yayasan Sustainaqua Indonesia pada tahun 2017 menyelenggarakan Survei Potensi dan Tingkat Teknologi Tambak Udang di 4 Pulau Besar di Indonesia, diantaranya adalah di Sumatera ( Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara) Jawa ( Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur ) Kalimantan (Kalimantan Barat, Kalimantan Utara) Sulawesi (Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara). Tujuan dilaksanakan survey ini […]
Tahun 2015 Yayasan Sustainaqua Indonesia mengadakan training untuk istri-istri petambak. Kegiatan ini berlangsung di 9 provinsi yang ada di Indonesia. Latar belakang dilakukan kegiatan ini adalah kita ingin mengoptimalkan peran istri menjadi lebih produktif sehingga dapat meningkatkan perekonomian rumah tangga petambak. Kegiatan yang dipilih adalah pengolahan hasil tambak seperti bandeng, rumput laut dan udang. Selain hasil tambak diajarkan juga berbagai […]
H Labib adalah salah satu peserta training di Indramayu. Setelah mengikuti training beliau termotivasi unutk membuka usaha tambak. Dengan bermodalkan luas tanah 3000 m2 beliau mencetak 3 petak tambak. Kerja kerasnya membuahkan hasil. Produksi udangnya cukup stabil dengan hasil 3-5 ton persiklus. H Labib, Desa Singaraja, Indramayu, Jawa Barat
